![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJTKFs1ZeDQD_OROoenlnZ1Wq3pInUwwA6F6YPsVB0-bTq3jug-B1GjFctV6MA4A15UiFvctN6argq40WQENPm1tZ-rSruG0T-s37zR1r0BhBy5ksv9D6sw6hHg4hM9VEAA9lwHBQBHsA/s200/Foto-0026.jpg)
Sebelumnya, satu jam sebelum keberangkatan
aku udah di stasiun dianterin kakakku satu-satunya yang baik hati dan tidak
sombong. Matur nuwun mas.. : )
disana 45menit nunggu
keberangkatan distasiun bener-bener nggak terasa, itu karena ditemenin
bapak-bapak yang lagi nge-band dengan tembang-tembang kenangan yang beraromakan
musik jazz , sungguh menenangkan hati dan pikiran. Itulah salah satu
kelebihan dari stasiun gubeng yang mungkin gak ada di stasiun-stasiun laen.
Dalam perjalanan perdana naek kereta api sendirian, nggak salah nurut sama
omongan Bulekku (baca : Tante), kalo berangkatnya pagi aja biar bisa menikmati
landscape disepanjang perjalanan, why not? Dan aku memang bener-bener terpaksa
bilang "Wow !!", emang bukan maen cakepnya tuh eneng pramugari (lha
kok ga nyambung) hehehe emang dasarnya orang sunda, geulis pisan euy, bening
minimalis dan natural gak kalah sama asrinya bumi tasik dan garut. Dan kalau di
itung-itung dari persentase perjalanan itu, 45% aku melekk dan sisanya
ngorookkk, ckckck.. Tapi lumayanlah sedikit banyak bisa tau daerah laen.
Yaps, Kota Bandung atau yang sering disebut-sebut dengan Paris Van Java itu memang tidak jauh berbeda dengan kota-kota besar di Indonesia, ada bangunan-bangunan tua peninggalan masa pemerintahan Hindia-Belanda, ada Masjid Agung, ada Hotel berbintang, dan gak lengkap jika aku gak nyebutin yang satu ini yaitu "adanya Kemacetan". Selain itu, ada apa lagi ya di kota bandung?
Yaps, Kota Bandung atau yang sering disebut-sebut dengan Paris Van Java itu memang tidak jauh berbeda dengan kota-kota besar di Indonesia, ada bangunan-bangunan tua peninggalan masa pemerintahan Hindia-Belanda, ada Masjid Agung, ada Hotel berbintang, dan gak lengkap jika aku gak nyebutin yang satu ini yaitu "adanya Kemacetan". Selain itu, ada apa lagi ya di kota bandung?
Memang, bandung terkenal dengan
salah satu pusat konveksi pakaian-pakaian, atau lebih dikenal dengan kotanya Mode,
hal itu bisa ditandai dengan begitu banyaknya kehadiran clothing distro. dan
tak ketinggalan juga yaitu kawasan wisata yang bisa dibilang masih bau kencur,
yaitu Trans Studio Bandung yang merupakan indoor theme park yang di klaim
terbesar se-Indonesia bahkan se asia. Dan kalau anda termasuk orang yang
kelebihan uang, disebelah Trans Studio tersebut terdapat dua Hotel yang saling
menunjukkan eksistensinya, itulah Ibis Hotels Bandung dan The Trans Luxury
Hotel Bandung. Kalo ingin nyari tempatnya belanja benda yang terinjak-injak, di
Cibaduyut lah sentral dari alas kaki, mulai dari sendal spongebob, sendal
doraemon, sendal plastik, sendal kresek, sepatu cat, sepatu kulit sapi, kulit
kebo, kulit badak? hingga sepatu-sepatu safety yang home industry.
Hari
pertama dibandung aku diajak jalan-jalan keliling kota, naik-turun lift
nyebrang jalan, naik satu angkot ke angkot yang lain, masuk ke satu Mall hingga
ke pusat perbelanjaan yang lain, muter-muter beli oleh-oleh. Dan sampai
akhirnya saya bosan, karena aku gak terlalu suka dengan yang namanya
belanja-belanja dan belanja. Tapi lumayan seru juga, bercapek-capek ria dari
teriknya siang hingga sore hari, dari yang namanya lompat sini lompat sana
hingga menikmati aroma kota bandung terguyur hujan setelah sekian lamanya, hemm
adeemmmmm cuy..
Hari kedua, sabtu siang yang sejuk di lereng gunung manglayang, Cileunyi yaitu
lokasi kediaman Om Bulekku itu, kami berangkat menuju Ciwidey. dimana suatu
tempat yang sudah sejak lama ingin aku kunjungi, yaitu Kawah Putih. Perjalanan
dari daerah Cileunyi ke Ciwidey lumayan memakan waktu yang banyak yaitu sekitar
dua setengah jam, trek yang ditempuh memang lumayan karena jalannya semakin
menanjak dan berkelok, tapi itu semua terobati dengan pemandangan-pemandangan
yang eksotis yang disana banyak dijumpai kebun-kebun strawberry, juga
bukit-bukit dengan pohon-pohon rindangnya.
Sesampainya
di post untuk masuk ke kawasan Kawah Putihnya, kami hanya membayar 90rb+ngisi
buku tamu.. ( hehe dapet potongan spesial ) yang dari harga tiket masuk
normalnya itu sekitaran dua ratus ribuan. yaa, kalo seandainya aku kesitu ga
bareng Omku bayarnya mesti dengan harga normal.hehehe
Dari
post tersebut jarak menuju kawah putih kurang lebih masih 3,1 miles. untuk yang
tidak membawa kendaraan pribadi, nggak usah khawatir di post tersebut terdapat
angkutan khusus yang siap mengantarkan kalian ke lokasi. Untuk akses yang
ditempuh dari post tersebut memang rada memacu adrenalin selain terkadang ada
tanjakan yang lumayan tinggi dengan kelokannya yang aduhai juga di support oleh
jalan yang kurang begitu lebar menurut saya. Tapi kalo masalah
pemandangan, sipp bro/sist karena disana kalian serasa menerobos hutan-hutan
dengan jurang disisi-sisinya.
Dan finished !! K A W A H
P U T I H, sekali lagi kawah
putih.. Satu tulisan putih yang hurufnya gede-gede siap menyambut kalian semua dengan
pengunjung lain didepannya yang sedang poto-poto sama ntuh tulisan.
ok,parkir. dari parkiran itu bakalan keliatan satu gerbang yang dibuat
menyerupai kayu, itulah jalan masuk menuju kawahnya.
Setelah
melewati gerbang itu kalian akan menemuai sebuah pelataran ber-paving yang
lumayan luas, disitulah ada yang menyita perhatianku yang juga akan kalian
temui disana yaitu sebuah gubuk dengan nama Saung Kecapi yang terdapat
seseorang sedang memainkan alat musik tradisional "kecapi", dan dari
pelataran itu terlihat satu-satunya anak tangga menurun yang dibubuhi pembatas
kayu ditengah-tengahnya untuk menuju area Kawah tersebut. Ketika menapaki area
kawah tersebut, sungguh perbedaan temperature saat itu begitu terasa, saat
masih dipelataran mak nyusss...adem banget bro/sist, tapi sesampainya dikawah
gak cuma angetnya yang dari bawah perut bumi tapi kalo kesana pas masih dibawah
jam empatan! biyuh,biyuh,biyuh.. radiasi matahari terasa membakar kulit,
sampek-sampek disana aku keliatan item kemerah-merahan (emang dasarnya udah
item kale wkwkwk ). Untuk kesekian kalinya saya menyebut lokasi ini, "Kawah Putih" patut diakui benar-benar memiliki pemandangan yang luar biasa. Jadi, jika suatu hari nanti kalian ketempat ini saya sarankan untuk tidak lupa membawa kamera dengan resolusi yang bagus. Karena apa, jangan sampe seperti saya yang tidak membawa kamera digital, sehingga akhirnya kamera hape satu koma tiga megapixel-pun menjadi penunjang utama untuk membuat dokumenter ini. Tapi jangan khawatir, sebenernya disana banyak kok para photographer-photographer yang siap sedia untuk mengambilkan gambar untuk kalian..
Hemmhh, sungguh sangat-sangat lega rasanya bisa sampe ditempat itu juga,
melihat disekeliling dengan kawahnya yang berbau belerang yang disekitarnya
banyak ditumbuhi pepohonan menyerupai jenis bakau(mangrove) yang sebenarnya aku
juga tidak mengenalnya. dikawah itu belerangnya yang mengendap berwarna putih
kecoklatan dan ada sebagian yang masih berwarna kekuning-kuningan berpadu dengan
batu-batu dan tanah kapur, serta tebing tinggi diseberang danau kecil menambah kesan
tertutup seperti layaknya didalam stadion terbuka. Di kawasan wisata kawah
putih itu terdapat pula gua belanda yang tertutup untuk umum (gak kepikiran
untuk dijepret buat dokumentasi). pokoknya Te.. Oo.. Pe.. Be.. Ge.. Te.. deh.
hehehe Buktinya, Lha wong ternyata dikawah putih malah banyak kok bule-bule entah
dari korea, hongkong, belanda, amerika, ataupun swedia-pun ada disana, itu
menunjukkan bahwa tempat ini sudah dikenal hingga ke mancanegara. kalo
dipikir-pikir ngapain jauh-jauh liburan sampe keluar negeri tapi keindahan
negeri sendiri tak pernah diapeli, masak kalah sama orang asing yang udah
mengakui keindahan kekayaan alam tanah air kita ini, iya nggak ??
![]() |
( Situ Patengan dengan hamparan kebun teh disekelilingnya ) |
Yahh begitulah kawah putih, gak bakalan abis kalo diceritain soal keindahannya..
Sampai
terakhir aku mengetikkan tulisan ini, rasanya kapan-kapan pengeeen banget bisa
kesana lagi entah sama keluarga, sodara, temen-temen atau yang lainnya
(...).hehehe : )
Dan kalo kalian mau cari oleh-oleh, kagak usah bingung di post yang aku
ceritain tadi banyak terdapat pedagang-pedagang yang menjajakan strawberry ciwidey yang
masih segar-segar dan manis-manis. tapi kalo mau disekitaran ciwidey itu
sendiri banyak juga kebun-kebun strawberry yang bisa langsung dipetik,
atau disekitar situ kalo gak salah ada juga tempat yang disebut sebagai
"Kampung Strawberry", tapi kami gak mampir kesana. hee bisa kalian
telusuri sendiri.
Keluar dari kawasan wisata Ciwidey, ternyata masih banyak
tempat-tempat menarik lainnya yang nggak jauh dari sekitaran itu, seperti
pemandian aer anget lokasi outbound, trus gak tau apalagi itu namanya. Ehh,
teruuss lepas dari segerombolan lokasi rekreasi barusan menuju kearah barat
daya kalian akan takjub dengan hamparan kebun teh yang
luuaaaaaaaaaaaaaaaaaaassssss banget, pemandangannya bro/sist baguuuuuuuuuuuussssssssssssss
banget, aku ditawarin sama omku "gak mau foto-foto dulu disini tah mas
tiyok?" tapi dengan pede-nya aku menolak. pikirku mampir pulangnya aja,
lha-dalahh ternyata pulangnya lewat situ udah petang dan aku menyesal.
HAHHHHHH Be-e-Be go'-o0-go' = bego'.
Ya sudahlah, kembali ke alur cerita. telusur punya telusur ternyata kami akan ke Situ Patengan. dan lagi-lagi kami menemui post tempat loket untuk masuk kawasan tersebut. dan lagi-lagi setelah petugasnya mengajukan pertanyaan kepada omku, lagi-lagi juga gak cuman potongan harga, tapi gratis cuyy tinggal nyelonong aja. Alhamdulillahh.. di Situ Patengan karena waktu udah menunjukkan hampir jam limaan. Akhirnya kamipun sekedar istirahat + ngisi perut sambil menikmati kedamaian di Situ Patengan. Selesai dari sana kamipun pulang.
Ya sudahlah, kembali ke alur cerita. telusur punya telusur ternyata kami akan ke Situ Patengan. dan lagi-lagi kami menemui post tempat loket untuk masuk kawasan tersebut. dan lagi-lagi setelah petugasnya mengajukan pertanyaan kepada omku, lagi-lagi juga gak cuman potongan harga, tapi gratis cuyy tinggal nyelonong aja. Alhamdulillahh.. di Situ Patengan karena waktu udah menunjukkan hampir jam limaan. Akhirnya kamipun sekedar istirahat + ngisi perut sambil menikmati kedamaian di Situ Patengan. Selesai dari sana kamipun pulang.
dan keesokan harinya Minggu tangal dua september sayapun harus
meninggalkan Bandung dengan julukannya Kota
Kembang, Kota Mode, Kota Pramuka, Kota Zakat, atau Parijs van Java-nya
menuju The City of Heroes.
![]() | ||||||||||||||||||||
( Sebelum ke Stasiun mampir dulu sekedar ngeksis didepan Gedung Sate.hehehehe.. ) |
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar